Sabtu, 13 Oktober 2012

Penyakit Jantung Akut


Penyakit Jantung Akut
Kasus penyakit jantung koroner akut terus meningkat dan terus berakhir dengan kematian. Salah satu penyebab adalah ketidaktahuan masyarakat tentang pencegahan dan gejala penyakit sehingga tidak cepat tertangani pada stadium dini. Hal ini dikemukakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Utojo Lubiantorodari Jakarta Heart & Vascular Center RS Mitra Keluarga Kelapa gading, dalam seminar Current Clinical Practice Guidelines 2012 di rumah sakit Gatot Subroto Jakarta. Seminar dua hari yang berakhir minggu (23/9) diadakan komunitas medic katolik Indonesia wilayah keuskupanagung jakarta. 

Di AmerikaSerikat, sindroma coroner akut jumlahnya tertinggi dibandingkan penyakit lain yaitu 931.108 kasus. Disusul kasus kanker 553.768 orang.Penyakit jantung koroner disebabkan penyempitan pembuluh darah akibat penimbunan plak yang berlangsung dalam jangka waktu panjang. Hal ini terkait pola hidup pasien yang tidak sehat, antara lain banyak mengkonsumsi makanan berkolestrol tinggi dan kurang serat, serta kurang berolahraga. 

Gejala penyakit juga sering ditafsirkan salah.Gejalanya berupa dada terasa tertekan, penuh, atau nyeri, hingga sesak napas disertai keringat dingin, rasa mual, atau pusing.Nyeri tidak hanya di dada tapi juga di bagian tubuh lain. Pasien yang mengalami gangguan jantung, kata utojo mengalami nyeri di belakang tulang dada, ada juga yang nyeri di belakang tulang dada menjalar ke leher, bahu, hingga kerahang. Rasa nyeri juga dapat menyerang punggung diantara kedua belikat. Selain itu, nyeri di dada bagian bawah atau ulu hati sering di tafsirkan sakit maag, padahal bias merupakan tanda gangguan jantung.

Sumber referensi : Koran Kompas, senin, 24 September 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar