Minggu, 29 Desember 2013

Topik 10 Manajemen Risiko (Kelompok 2)



Manajemen resiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.
Menurut Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.
Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.

Pentingnya mempelajari Manajemen Risiko atau manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen resiko antara lain (Mok et al., 1996)
1.      Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.
2.      Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar.
3.      Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
4.      Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
5.      Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.


Sumbangan Manajemen Risiko Terhadap Perusahaan
1.      Manajemen resiko dapat mencegah perusahaan dari kegagalan, sebagian besar hancurnya fasilitas yang dapat menyebabkan perusahaan ditutup,jika perusahaan belum ada kesiapan ,belum ada kesiap sediaan menghjadapi musibah itu,manajemen resiko tersebut perusahaan dapat terhindar dari keancuran.
2.      Oleh karena laba data ditingkatkan dengan jalan mengurangi pengeluaran,maka manajemen resiko menunjang secara langsung peningkatan laba misalnya : manajemen resiko dapat mengurangi  pengeluaran dengan jalan mengurangi resiko kerugian perusahaan.
3.      Bila keputusan telah diambil untuk menerima proyek yang bersifat spekulatif, maka penanganan resiko spekulatif lebih efisien.


Sumbangan Manajemen Risiko Terhadap Keluarga
1.      Manajer resiko dapat mempersiapkan keluarga dalam 5 faedah tersebut diatas, sebagai contoh dengan melindungi keluaraga terhadap catastrophic losses, maka keluarga tersebut terhindar dari musibah.
2.      Manajemen resiko yang sehat mungkin menyanggupkan suatu keluarga untuk mengurangi pengeluaran untuk asuransi tanpa mengurangi sifat perlindungannya.
3.      Jika suatu keluarga telah dilindungi terhadap kematian atau kesehatan, kehilangan atau kerusakan harta bendanya, maka keluarga itu mungkin akan lebih berani untuk menanggung resiko dalam investasi atau persetujuan mengenai karier


Sumbangan Manajemen Risiko Terhadap Masyarakat
Masyarakat juga memetik faedah dari makin lebih efisienya manajemen resiko menangani perusahaan dan keluarga akan mengurangi bebanmasyarakat (social cost )

Sumber Referensi :

Minggu, 03 November 2013

Topik 6 Premi Asuransi (Kelompok 2)



Nama :  Jihan Meutia
Npm   :  53211824
Kelas  :  3DF02
Topik 6 , Kelompok 2

Premi asuransi
a.      Pengertian premi asuransi
Premi asuransi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh seorang pemegang polis kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya perjanjian pertanggungan yang dituangkan dalam polis asuransi.
b.      Fungsi Premi Asuransi
Fungsi dari premi merupakan harga pembelian dari tanggungan yang wajib diberikan oleh penanggung atau sebagai imbalan resiko yang diperalihkan pertanggungan dibuat, kecuali pertanggungngan saling menanggung. Sedangkan mengenai pembayaran premi, biasanya dibayar tunai pada saat perjanjian pertanggungan ditutup. Tetapi jika premi diperjanjikan dengan anggaran maka premi dibayar pada permulaan tiap-tiap waktu angsuran.
c.       Aktruaria dan Penentuan Tarif
Aktuaria merupakan bagian khusus dalam perusahaan asuransi yang menangani atau menghitung premi asuransi. Beberapa faktor yang menentukan dalam penentuan tarif adalah :
1.      Situasi persaingan.
2.      Kondisi atau struktur perekonomian.
3.      Peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Perlu dipertimbangkan dalam penentuan tarif premi asuransi, terutama menyangkut pada asuransi kerugian, antara lain:
1.      Jenis barang yang diasuransikan.
2.      Kondisi pertanggungannya.
3.      Macam alat pengangkut barang yang diasuransikan.
4.      Cara penimbunan atau pengaturan barang dalam pengangkutan.
5.      Jangka waktu pertanggungan.
Penentuan tarif asuransi banyak terkandung unsur-unsur, kemungkinan (probability), value judgement, dan kebijakan pemerintah (government policy). Dengan demikian, penentuan tersebut tidak mudah, rumit (complicated), harus berhati-hati, karena jika terlalu rendah maka tidak dapat menutupi biaya operasi (cost of operation), sementara jika terlalu tinggi maka pembeli polisnya akan berkurang atau sedikit, sehingga berdampak pada sulitnya operasi perusahaan asuransi.

d.      Komponen Premi Asuransi
Adapun komponen dari tarif premi asuransi antara lain adalah :
1.      Premi dasar yaitu premi asuransi yang dibebankan kepada tertanggung ketika polis dibuat atau dikeluarkan, dimana perhitungannya berdasarkan pada data dan keterangan yang diberikan oleh tertanggung kepada penanggung pada waktu penutupan asuransi pertama, dan luasnya resiko yang dijamin oleh penanggung sebagaimana yang dikehendaki tertanggung.
Premi ini terdiri dari tiga kelompok, yaitu :
- Komponen premi untuk membayar kerugian yang terjadi, yang tingginya didasarkan pada probabilitas terjadinya kerugian.
- Komponen premi yang dimaksudkan untuk membiayai operasi perusahaan asuransi (cost of operation/exploitations).
- Komponen sebagai bagian keuntungan (profit) bagi perusahaan asuransi.
2.      Premi tambahan yaitu data atau keterangan yang disampaikan oleh tertanggung kepada penanggung ketika menutup asuransi atau interestnya tidak selalu sama dengan keadaan yang sebenarnya atau pada waktu polis ditanda tangani, yang disebabkan pada saat itu data atau informasinya belum lengkap dan tertanggung menghendaki perubahan kondisi pertanggungan.

3.      Reduksi premi, dimana penanggung dapat memberikan reduksi terhadap premi yang dikenakan, dimana Dewan Asuransi Indonesia menentukan bahwa dapat diberikan potongan 50 % atas premi dasar dan 20 % atas premi tambahan untuk pengangkutan dengan tujuan negeri Belanda, Belgia dan Inggris. Demikian juga pada asuransi jiwa dapat diberikan potongan premi sebesar 5 % bila pembayaran melalui bank atau pos dan 3 % bila membayar di kantor perusahaan asuransi.

4.      Tarif kompeni, dimana di Indonesia tarif kompeni disusun oleh Dewan Asuransi Indonesia, yang bertujuan standarisasi tarif premi dan syarat-syarat pertanggungan, disamping untuk menghindari persaingan yang tidak sehat.
e.       Jenis Tarif Asuransi
Jenis –jenis tarif asuransi meliputi :
1.      Tarif kelas (kelompok)
Istlah tarif kelas menunjukkan praktek perhitungan harga per unit asuransi yang ditetapkan terhadap seluruh calon nasabah yang mempunyai karakteristik sama yang telah ditentukan. Keuntungan dari sistem penilaian kelas adalah membolehkan perusahaan asuransi untuk menerapkan nilai tunggal terhadap sejumlah besar tertanggung. Penentuan tarif secara kelas paling umum digunakan oleh industry asuransi jiwa dan asuransi kerugian.

2.      Tarif tersendiri
Terdapat beberapa contoh variasi karakteristik unit-unit yangdiasuransikan, sehingga perlu penyimpangan dari pendekatan secarakelas dan mengkalkulasikan tarif atas dasar ukuran pas danpengurangan kredit dari tarif dasar, yang berlaku bagi bangunanstandar. Debet dan kredit menunjukkan gambaran mengenai sifatperlindungan terhadap bahaya kebakaran dan gedung-gedungtetangga yang menyimpang dari standar ini. Melalui penerapan debetdan kredit karakteristik fisik setiap gedung yang dinilai berdasarkan daftar itu akan menentukan tarif untuk gedung tersebut.

3.      Tarif berdasarkan pengalaman
Penetapan tarif berdasarkan pengalaman ini ditetapkan diatas system tarif secara kelas. Kemudian menyesuaikan premi tergantung pada besarnya pengalaman kerugian yang dialami menyimpang dari pengalaman rata-rata dari kelas itu. Penilaian berdasarkan pengalaman paling sering digunakan pada bidang:
·         Asuransi tenaga kerja
·         Asuransi tertanggung gugat
·         Asuransi jiwa rombongan
·         Asuransi kesehatan
        pelitab31.files.wordpress.com/2012/.../risiko-kel-31.d...

Rabu, 23 Oktober 2013

Sejarah Jaket Kulit



Sejarah jaket kulit
Mungkin kurang begitu penting namun bagi anda para pecinta jaket kulit tidak ada salahnya mengetahui sejak kapan dan oleh siapa pertamakali jaket kulit ini dipopulerkan. Setidaknya sekilas info ini kiranya perlu anda ketahui sebagai penambah wawasan dasar pengenalan tentang pakaian yang kini telah menjadi fashion dan style bagi kaum pria dan wanita. Asal mula penggunaan jaket kulit bermula pada awal tahun 1900-an oleh para penerbang dan anggota militer sebagai pelindung dan penghangat kulit dari cuaca iklim pada ketinggian tertentu saat penerbangan. Jaket yang seringkali digunakan oleh para pilot ini lebih dikenal dengan sebutan 'jaket bomber' terutama saat berlangsungnya perang dunia kedua. Pada masanya pembuatan jaket kulit ini lebih sering menggunakan kulit domba lengkap beserta bulu yang masih utuh pada bagian dalam demi menambah kehangatan. Jaket kulit lebih populer lagi ketika dijadikan sebagai pakaian seragam oleh beberapa angkatan militer dunia.
Bentuk Jaket Kulit
Pada umumnya jaket kulit memiliki beberapa bentuk dasar yaitu sebagai berikut
  • Bagian depan jaket kulit memiliki sebuah alat mulai dari leher hingga ke bawah berupa kancing dan ritsleting yang berfungsi untuk menutup dan membuka, terkadang juga memiliki sabuk sebagai tambahan aksesoris
  • Bagian belakang tampak terlihat polos hanya ditutupi oleh bagian kulit
  • Bagian leher memiliki kerah dengan beragai bentuk seperti pendek, panjang bahkan ada juga yang hingga menutupi seluruh bagian leher
  • Bagian lengan memiliki ukuran bervariasi ada yang pendek, panjang hingga pergelangan tangan
  • Panjang badan juga bervariasi hingga ke bagian pinggan atau pinggul
Bahan Dasar Jaket Kulit
Bahan dasar jaket kulit atau raw material semuanya berasal dari kulit binatang yang telah dikeringkan serta diproses sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah jaket. Bahan dasar jaket kulit yang sudah sangat populer adalah jenis kulit domba, sebagian jaket juga menggunakan jenis kulit sapi, kulit kerbau, kulit unta bahkan ada juga yang terbuat dari kulit babi. Semua jenis kulit ini tentunya tidak langsung digunakan untuk membuat jaket namun memiliki beberapa tahapan dan proses yang cukup panjang seperti proses pencucian, pengeringan dan pengobatan.
Jenis Jaket Kulit
Secara mendasar jaket kulit memiliki tiga jenis bagi user pengguna yaitu sebagai berikut
  1. Jaket Kasual yaitu jaket yang lebih sering digunakan banyak orang sebagai style dan fashion dengan berbagai design/bentuk yang terus berkembang dari masa ke masa
  2. Jaket Kulit Biker yaitu jaket yang banyak digunakan oleh pengendara motor 
  3. Jaket Kulit Bomber atau jaket kulit penerbang yang sering digunakan oleh para pilot 
Sumber referensi : http://www.jaketkulitgarut.info/2013/04/sejarah-bahan-dasar-jaket-kulit.html