Jumat, 28 September 2012

Tugas Kewirausahaan


Pengertian Kewirausahaan
Ada berbagai pengertian tentang kewirausahaan antara lain :
Kewirausahaanatau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.  Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.  Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer,1996).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan berprilaku inovatif yang di jadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1997).
Agar mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:
  • Percaya diri
  • Berorientasikan tugas dan hasil
  • Pengambil risiko
  • Kepemimpinan
  • Keorisinilan
  • Berorientasi ke masa depan
  • Jujur dan tekun
Adapun sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Adapun tahapan-tahapan dalam melakukan wirausaha :
Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidangpertanian, industri, atau jasa.
Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
  • Tidak kompeten dalam manajerial..
  • Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
  • Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
  • Gagal dalam perencanaan.
  • Lokasi yang kurang memadai.
  • Kurangnya pengawasan peralatan.
  • Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dll.



Kamis, 27 September 2012

Kepemimpinan Melayani


Kepemimpinan Melayani
Proses demokrasi electoral di Jakarta berjalan lancar dan damai kendati sempat muncul kekhawatiran akan terjadi gangguan keamanan. Perangkat demokrasi, seperti Komisi Pemilihan Umum, Panitia Pengawas Pemilu, dan aparat kepolisian, mampu mengantisipasi dengan baik segala potensi gangguan keamanan di ibu kota. Kita mengapresiasi kematangan dan kedewasaan warga ibukota dalam melaksanakan demokrasi electoral. Enam lembaga survey telah memprediksi keunggulan pasangan “impor” Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dengan 52,97 persen dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli meraih dukungan 47,03 peren. Namun suara rakyat itu harus dikawal dalam perhitungan suara.
Kedewasaan politik ditunjukan Fauzi Bowo yang langsung mengucapkan selamat kepada Joko Widodo setelah sejumlah lembaga survey mengumumkan keunggulan Joko Widodo melalui hitungan cepat. Pengakuan Fauzi meski masih harus menunggu KPU, meredakan ketegangan politik yang sempat terjadi sebelum pemungutan suara. Akan lebih mempercepat proses transisi plotik seandainya fauzi segera mengarahkan birokrai pemerintahan provinsi Jakarta untuk bisa segera bekerja sama dengan pemimpin baru Jakarta. Kesuksesan Joko Widodo melaksanakan programnya juga sangat bergantung pada dukungan dari DPRD dan birokrasi di Jakarta.
Berdasarkan hasil exit poll yang dilakukan Litbang Kompas, warga Jakarta memilih Joko Widodo-Basuki karena pasangan itu dipersepsi public sangat aspiratif. Corak kepemimipinan yang mau mendengar dan gaya komunikasi yang egaliter tanpa protokoler adalah ciri khas model kepemimpinan Joko Widodo. Itulah corak kepemimpinan yang mau melayani warga masyarakat. Melayani warga yang setiap hari didera kemacetan, melayani warga yang menghadapi kesulitan birokrasi, melayani usahawan yang mau mengurus izin usaha.

Sumber referensi : Koran Kompas, senin, 24 september 2012