Kamis, 27 September 2012

Kepemimpinan Melayani


Kepemimpinan Melayani
Proses demokrasi electoral di Jakarta berjalan lancar dan damai kendati sempat muncul kekhawatiran akan terjadi gangguan keamanan. Perangkat demokrasi, seperti Komisi Pemilihan Umum, Panitia Pengawas Pemilu, dan aparat kepolisian, mampu mengantisipasi dengan baik segala potensi gangguan keamanan di ibu kota. Kita mengapresiasi kematangan dan kedewasaan warga ibukota dalam melaksanakan demokrasi electoral. Enam lembaga survey telah memprediksi keunggulan pasangan “impor” Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dengan 52,97 persen dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli meraih dukungan 47,03 peren. Namun suara rakyat itu harus dikawal dalam perhitungan suara.
Kedewasaan politik ditunjukan Fauzi Bowo yang langsung mengucapkan selamat kepada Joko Widodo setelah sejumlah lembaga survey mengumumkan keunggulan Joko Widodo melalui hitungan cepat. Pengakuan Fauzi meski masih harus menunggu KPU, meredakan ketegangan politik yang sempat terjadi sebelum pemungutan suara. Akan lebih mempercepat proses transisi plotik seandainya fauzi segera mengarahkan birokrai pemerintahan provinsi Jakarta untuk bisa segera bekerja sama dengan pemimpin baru Jakarta. Kesuksesan Joko Widodo melaksanakan programnya juga sangat bergantung pada dukungan dari DPRD dan birokrasi di Jakarta.
Berdasarkan hasil exit poll yang dilakukan Litbang Kompas, warga Jakarta memilih Joko Widodo-Basuki karena pasangan itu dipersepsi public sangat aspiratif. Corak kepemimipinan yang mau mendengar dan gaya komunikasi yang egaliter tanpa protokoler adalah ciri khas model kepemimpinan Joko Widodo. Itulah corak kepemimpinan yang mau melayani warga masyarakat. Melayani warga yang setiap hari didera kemacetan, melayani warga yang menghadapi kesulitan birokrasi, melayani usahawan yang mau mengurus izin usaha.

Sumber referensi : Koran Kompas, senin, 24 september 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar