Matematika
muncul pada saat dihadapinya masalah-masalah yang rumit yang melibatkan
kuantitas, struktur, ruang, atau perubahan. Mulanya masalah-masalah itu
dijumpai di dalam perdagangan, pengukuran tanah, dan kemudian astronomi; kini, semua ilmu pengetahuan menganjurkan
masalah-masalah yang dikaji oleh para matematikawan, dan banyak masalah yang
muncul di dalam matematika itu sendiri. Misalnya, seorang fisikawan Richard Feynman menemukan rumus integral lintasan mekanika kuantum menggunakan paduan nalar matematika dan
wawasan fisika, dan teori dawai masa kini, teori ilmiah yang
masih berkembang yang berupaya membersatukan empat gaya dasar alami, terus saja mengilhami matematika baru.
Beberapa
matematika hanya bersesuaian di dalam wilayah yang mengilhaminya, dan
diterapkan untuk memecahkan masalah lanjutan di wilayah itu. Tetapi seringkali
matematika diilhami oleh bukti-bukti di satu wilayah ternyata bermanfaat juga
di banyak wilayah lainnya, dan menggabungkan persediaan umum konsep-konsep
matematika. Fakta yang menakjubkan bahwa matematika "paling murni"
sering beralih menjadi memiliki terapan praktis adalah apa yang Eugene Wigner memanggilnya sebagai "Ketidakefektifan Matematika tak ternalar di dalam Ilmu Pengetahuan Alam".
Seperti
di sebagian besar wilayah pengkajian, ledakan pengetahuan di zaman ilmiah telah
mengarah pada pengkhususan di dalam matematika. Satu perbedaan utama adalah di
antara matematika murni dan matematika terapan:
sebagian besar matematikawan memusatkan penelitian mereka hanya pada satu
wilayah ini, dan kadang-kadang pilihan ini dibuat sedini perkuliahan program sarjana mereka. Beberapa wilayah matematika terapan telah
digabungkan dengan tradisi-tradisi yang bersesuaian di luar matematika dan
menjadi disiplin yang memiliki hak tersendiri, termasuk statistika, riset operasi, dan ilmu komputer.
Sumber
referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Matematika